Kamis, 22 Desember 2011

TEMU WANITA KENAL MABOK /TWKM

LIAT DA NIH

KLIK.....http://www.facebook.com/profile.php?id=100003080509845&ref=tn_tnmn#!/groups/291086964260953/

Arti yang amat ga Penting MAPALA

Arti yang amat ga Penting MAPALA
Mapala = Mahasiswa pecinta alam? Mahasiswa penikmat alam? Mahasiswa penggiat alam?
Dalam berkegiatan, mapala memiliki tiga visi yaitu petualangan, pengabdian pada masyarakat dan konservasi lingkungan. Visi konservasi lingkungan dan pengabdian pada masyarakat inilah yang dituntut untuk lebih ditonjolkan sehingga manfaat kegiatan kepencintaalaman bermanfaat positif b...agi masyarakat dan kelestarian lingkungan. Dengan demikian maka mapala benar-benar menempatkan dirinya sebagai agen yang rela memperhatikan alam dan mengorbankan kepentingan pribadinya. Dalam prakteknya tentu manusia tidak bisa menafikkan bahwa dirinya harus mengambil manfaat dari alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi hal itupun seharusnya dilakukan tanpa mengeksploitasi alam habis-habisan.
Terlepas dari berbagai konotasi negatif yang timbul, pecinta alam mempunyai satu peran penting dalam membina generasi muda untuk peduli terhadap alam seperti kegiatan penghijauan atau aksi bersih kali. Aktualisasi peran mapala dalam merespons isu-isu lingkungan tersebut sekaligus menepis tudingan bahwa mapala hanya berkutat dengan kegiatan petualangan. Namun, dalam tataran politik, pecinta alam cenderung apolitis dalam tataran gerakan lingkungan. Secara keseluruhan pecinta alam belum memperlihatkan sebuah sinergi gerakan yang dinamis, sepertinya belum ada satu pemikiran taktis gerakan pecinta alam dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak ramah lingkungan. Lebih jauh lagi, masih sedikit aksi-aksi advokasi dari para mahasiswa pecinta alam untuk masalah lingkungan. Dalam hal ini, kebanyakan mapala masih terkesan apatis untuk melakukan advokasi misalnya bagi korban pencemaran lingkungan ataupun penolakan untuk rencana pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan. Padahal bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk membangun sebuah sinergi gerakan dari para pecinta alam baik itu mahasiswa pecinta alam, siswa pecinta alam ataupun kelompok – kelompok pecinta alam lainnya untuk masa depan lingkungan hidup, karena masalah lingkungan adalah permasalahan bersama. Harapan yang ingin dicapai tentunya adalah timbul korelasi yang positif antara banyaknya pecinta alam dengan kelestarian alam ini, bukan sebaliknya.
Konferensi tingkat tinggi diselenggarakan di berbagai negara, kebijakan sudah dicanangkan, hukum dan undang-undang telah dibuat, namun masalah lingkungan terus saja berlangsung dengan skala yang makin meningkat hingga sekarang. Kini, apa yang dapat Anda dan kita bersama lakukan untuk mengatasinya?
ini semua bohonggggggg
SELANGKAPANYA

Arti yang amat ga Penting MAPALA


Mapala = Mahasiswa pecinta alam? Mahasiswa penikmat alam? Mahasiswa penggiat alam?
Dalam berkegiatan, mapala memiliki tiga visi yaitu petualangan, pengabdian pada masyarakat dan konservasi lingkungan. Visi konservasi lingkungan dan pengabdian pada masyarakat inilah yang dituntut untuk lebih ditonjolkan sehingga manfaat kegiatan kepencintaalaman bermanfaat positif b...agi masyarakat dan kelestarian lingkungan. Dengan demikian maka mapala benar-benar menempatkan dirinya sebagai agen yang rela memperhatikan alam dan mengorbankan kepentingan pribadinya. Dalam prakteknya tentu manusia tidak bisa menafikkan bahwa dirinya harus mengambil manfaat dari alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi hal itupun seharusnya dilakukan tanpa mengeksploitasi alam habis-habisan.
Terlepas dari berbagai konotasi negatif yang timbul, pecinta alam mempunyai satu peran penting dalam membina generasi muda untuk peduli terhadap alam seperti kegiatan penghijauan atau aksi bersih kali. Aktualisasi peran mapala dalam merespons isu-isu lingkungan tersebut sekaligus menepis tudingan bahwa mapala hanya berkutat dengan kegiatan petualangan. Namun, dalam tataran politik, pecinta alam cenderung apolitis dalam tataran gerakan lingkungan. Secara keseluruhan pecinta alam belum memperlihatkan sebuah sinergi gerakan yang dinamis, sepertinya belum ada satu pemikiran taktis gerakan pecinta alam dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak ramah lingkungan. Lebih jauh lagi, masih sedikit aksi-aksi advokasi dari para mahasiswa pecinta alam untuk masalah lingkungan. Dalam hal ini, kebanyakan mapala masih terkesan apatis untuk melakukan advokasi misalnya bagi korban pencemaran lingkungan ataupun penolakan untuk rencana pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan. Padahal bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk membangun sebuah sinergi gerakan dari para pecinta alam baik itu mahasiswa pecinta alam, siswa pecinta alam ataupun kelompok – kelompok pecinta alam lainnya untuk masa depan lingkungan hidup, karena masalah lingkungan adalah permasalahan bersama. Harapan yang ingin dicapai tentunya adalah timbul korelasi yang positif antara banyaknya pecinta alam dengan kelestarian alam ini, bukan sebaliknya.
Konferensi tingkat tinggi diselenggarakan di berbagai negara, kebijakan sudah dicanangkan, hukum dan undang-undang telah dibuat, namun masalah lingkungan terus saja berlangsung dengan skala yang makin meningkat hingga sekarang. Kini, apa yang dapat Anda dan kita bersama lakukan untuk mengatasinya?
ini semua bohonggggggg
SELENGKAPNYA........

MAPALA NIE COY.... DAH GA ZAMAN KALI KAYA GINI

Anak-anak PA (Pecinata Alam) biasanya mengartikan dunia itu adalah sebagai dunia kebebasan sehingga banyak diantara mereka menjalani hidup seolah-olah tanpa beban, rambut gondrong, dekil, full aksesoris di pergelangan tangan, kaki, leher, pakaian Cuma kaos, kemeja lusuh dan jeans sobek sudah mereka anggap keran, ada yang cool abis, cuek tapi ada juga yang rese dan funky coy !!!. sehingga banyak o...rang yang menganggap mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai masa depan yang jelas. Orang tua yang “sok teu” biasanya enggan berurusan dengan anak PA khususnya anak MAPALA (Mahasiswa Pacinta Alam) karena langsung pukul abis, bahwa yang Anak Mapala, orangnya sudah pasti kurang beres. Sebagian orang tua yang tahu anak perempuannya pacaran sama anak Mapala,… tebak aja sendiri ??!!!

LOL
SELENGKAPNYA

Antara Mapala Fakultas Dan Mapala Universitas


Di negeri kita Indonesia ini, mungkin hampir di seluruh perguruan tingginya memiliki sebuah organisasi yang berorientasi kepada alam dan sekitarnya. Organisasi yang disebut Mapala ini biasa berdiri di setiap universitas dan sekolah tinggi di Indonesia, baik itu swasta maupun negeri. Di setiap universitas pasti mempunyai beberapa fakultas, jadi tidak salah pula kalau menyebutkan bahwa di setiap fakultas di Indonesia mempunyai organisasi yang di kenal mempunyai tahapan berat untuk menjadi anggotanya ini.

Organisasi yang dipopulerkan oleh Universitas Indonesia pada pertengahan tahun 60an ini memang bertujuan untuk mengumpulkan dan mengikat mahasiswa-mahasiswa yang paling tidak mempunyai hobi camping atau sekedar menikmati alam.

Mereka para mahasiswa juga bebas memilih antara menjadi anggota mapala intern fakultas saja atau menjadi anggota mapala universitas ditempatnya berkuliah. Nah Disinilah letak perbedaannya antara mapala fakultas dan universitas. Organisasi Mapala fakultas hanya bisa menerima calon anggota mahasiswa yang berkuliah di fakultas dimana organisasi itu berdiri saja, sedangkan mapala universitas bisa menerima calon anggota mahasiswa di seluruh fakultas-fakultas di universitas mereka itu berdiri. Namun dimata umum mahasiswa sipil tetap saja kedua unsur diatas sama sekali tidak ada perbedaan. Mereka mahasiswa sipil lagi menilai kalau semua anak mapala itu…… ( isi saja titik-titiknya di komen ).

Di dunia permapalaan di Banjarmasin sendiri, konflik kedua kubu diatas sangat di pelihara oleh para anggotanya pada masa sekarang, entah bagaimana itu bisa terjadi. padahal pada kenyataannya jelas sekali disebutkan bahwa seluruh pencinta alam di Indonesia ini mempunyai kode etik yang sama, salam Lestarimunafik yang sama, dan hari-hari besar yang sama. Perbedaan yang menjadi rahasia umumnya sendiri bisa dilihat dari penyelenggaraan TWKM ( Temu Wicara Kenal Medan ) yang beberapa bulan yang lalu diselenggarakan di bumi Lambung Mangkurat ini. Betapa tidak, dijelaskan bahwa yang berhak mengikuti TWKM adalah seluruh Mahasiswa pencinta alam Indonesia, tetapi faktanya yang kemarin terjadi berbeda, peserta yang boleh mengikuti TWKM hanya anggota mapala yang bernaung dibawah organisasi mapala universitas. Sedangkan untuk peserta dengan embel-embel mapala fakultas dibolehkan mengikuti tetapi harus bersedia menghilangkan embel-embel tersebut.

Hei.. Mapala fakultas kan juga mapala Indonesia. Memang pada saat Temu Wicara dilangsungkan konflik ini pernah dibahas juga, namun hasil keputusan menetapkan bahwa yang berhak mengikuti TWKM hanya anggota mapala berembelkan mapala universitas saja, bahkan katanya orang pertama yang tidak menyetujui mapala fakultas untuk mengikuti TWKM adalah seorang anggota mapala yang berembelkan mapala universitas negeri di Banjarmasin.

Oke lupakanlah TWKM, disini bukan bertujuan untuk mengemis supaya bisa mengikuti event tahunan tersebut. Tetapi bukan hanya itu saja konflik kedua kubu terjadi, di salah satu universitas swasta di Banjarmasin pernah ada hampir adu pukul antara mapala universitas dan fakultasnya karena hanya saling berebutan calon anggota.

Mungkin untuk lebih jelasnya tidak perlu penulis ceritakan disini.
Penulis nilai semua itu terjadi mungkin hanya karena kesalahpahaman masa lalu saja, tetapi tidak sempat diselesaikan hingga sampai sekarang, sehingga menjadi segelintir konflik-konflik yang hanya bisa ditulis sedikit seperti yang diatas. Tetapi mudah-mudahan semua mapala Indonesia bisa bersatu bersama-sama meneriakkan Salam Lestari yang munafik ciri khas mereka. Mungkin hanya itu yang dapat ditulis, tulisan selanjutnya menyusul dan silahkan tinggalkan komen anda. Terima Kasih.
Salam Rimba… HIDUP IMPAS-B!!!

Senin, 19 Desember 2011

MAPALA UNIVERSITAS VS MAPALA FAKULTAS

SEMUANYA SAMA AJA DAH BUBARIN AJA YANG ADA HANYA BIKIN RIBUT AJA SUDAH BANYAK KASUS MEREKA RIBUT HANYA HAL KECIL GAK MAU DI SAINGIN .. KATA NYA KELOMPOK PECINTA SESAMA MANUSIA YANG MAU NGEMBANGIN ORGAN AJA KO DITAHAN BUKANNYA DI DUKUNG EH MALAHAN RIBUT LAGI.  APAAN TUHHHH .... MAU JADI YANG PALING JAGO ALAM GA BUTUH ITU BOYYYY SAMA SEMUANYA GAK PENTING .. GW NGILIAT GAK ADA KEBERSAMAANYA TUH DI DALAM KAMPUS YANG ADA RIBUTTTTTT AJA MAKANYA GW BILANG STOP AJA TUH ORGANISASI KAYA GITU GAK PENTING KEBANYAKAN PADA MAU JADI BANG JAGO DI KAMPUSNYA MASING-MASING. YA KALAU EMANG ITU BIARIN AJA ORANG MAU BERKEMBANG KO DIRIBUTIN TERUS... KATRO LO .. GW NULIS SEPERTI INI DENGAN KENYATAAN DAN BENER GAK PERNAH BOHONG KARNA GW TAU BENER MEREKA KALAW MGUMPUL KALAW GAK MABOK YA RIBUT ITU AJA SI KERJAANNYA.... APA GITU YANG DI BANGGAKAN MEREKA GA PENTING SEBENARNYA KEHADIRAN MEREKA SEKARANG. MASIH GW LIAT LO RIBUT TERUS DI DALAM KAMPUS GW BAKAL SERANG LO TERUS LEWAT MEDIA... KALAW BISA SEMUANYA DI BUBARIN. GAK USAH ADA PECINTA ALAM TAI KUCING . .... BIAR SEKALIAN NIEEEEE SEMUA REKTOR PADA BACA NIE TULISAN... EVALUASI SETIAP ORGAN KEGIATAN KAMPUS YANG GAK BERMANFAAAT BUBARIN AJA. ... KALAW ANAK P.A YANG BACA NIE TULISAN PASTI COMENT NYA BAGUS-BAGUS TUTUPIN AJA TERUS KEBUSUKAN ORGANISASI LO FUCK DAH LO SEMUA KATRO KAMPUNGAN 

MAPALA SELALU INGIN DI NOMER SATUKAN DI DALAM KAMPUS

TAPI APA YANG MEREKA BUAT APA KAMPUS MENJADI NYAMAN ..?
APA KAMPUS... UNTUNG KEHADIRAN MEREKA ...?
YANG DI BILANG SOLID TERHADAPA PECINTA ALAM ...! TAI KUCING BANYAK MAPALA FAKULTAS YANG LO BANTAI..... MANA SOLIDARITAS LO....!!
BUBARIN AJA MAPALA GAK PENTING TUH .....!!! DAN STOP KEHADIRAN MAPALA SUDAH BERAPA BANYAK HUTAN YANG KAU SAKITI.

GA PENTING ARTI MAPALA DAN GAK PENTING JUGA SEKARANG UNTUK HADIR DI TENGAH KAMPUS GAK PENTING DAN GAK MENGUNTUNGKAN

Apa arti pecinta alam bagi seorang…?


Ini memang realita siapa yang ingin dklaim dirinya sebagai pecinta alam. Reduksi nama itu terlalu berat untuk aku…..banyak cemooh yang di terima dari pada pujian. Tapi itu lebih baik dari pada  kami harus bergelimang dengan pujian.kami tidak gila dengan pujian dari birokrasi. Tapi Kami bilang ini adalah kesederhanaan, warna  dan daya tempuh kami mendapatkan suatu batasan berfikir. Ini realita banget hampir kekayaan corak itu tertumpah ruah disini melebur tanpa ada hitam yang tertutupi. Tapi disini ada sebuah penerima yang dalam.  Mereka tak dapat memandangku sebelah mata dan apa asal usulku. Bayangkan siapa yang begitu mudah menerima aku. Itupun diu cuapkan oleh mereka yang menilai kami hanya sampah.yaa terimakasih cemooh yang gak pernah manis kepada kami itu   kami simpan sebagai salah satu penggalan cintamu kepada kami.haaa….! jika aku berfikir gak perlu ikut organisasi pecinta alam saja anda semua adalah pecinta alam kok. Karena alam ini adalah tanggung jawab kita semua.betul gak….? Apa yang aku lakukan gak pernah meminta penilaian siapapun apalagi meminta sesuatu apapun. Yang penting entah kami lakukan ini apakah prestasi atau tidak biar hukum alam yang menjalankan ini. yang penting kami puas dengan batin dan hati kami tidak tertekan oleh ketakutan.inilah norma kami.terima tidak terima ini sekali lagi realita.yang berkarakter bagi kami adalah kamilah seperti ini,tenang kami gak akan mengusik kalian. Jalan kalian baik bagi kami. yang penting selaras`aja meen……….datang dulu kita ngopi bareng. secangkir hitamnya kopi lesehan dengan sebatang rokok ini.kita akan bicara banyak dan kau mengenal siapa aku…..! Sebetulnya aku bukan apa yang kau sebutkan itu. Impaskan….?. ALIAS KELOMPOK PECINTA MABOK BOHONG NIE TULISAN  FUCK MAPALA SOLIDARITAS TAI KUCING

Jenazah Mahasiswa Yang Tewas di Curug Ditemukan


BANDUNG (Pos Kota) – Mahasiswa IM Telkom Trisandi Putra Herdiana,21, yang hilang akibat ditelan air curug Tilu, Prongpong, Kabupaten Bandung Barat Selasa siang ditemukan tak jauh dari tempat dia hanyut.

Mahasiswa itu ditemukan dalam kondisi tewas. “ Saat ditemukan tubuh bagian belakang penuh luka,” kata Kapolsek Cisarua AKP Jaya Hardianto, Selasa.

Kapolsek menyebutkan, korban ditemukan [...]...

Minggu, 27 November 2011

Arti yang amat ga Penting MAPALA

Mapala = Mahasiswa pecinta alam? Mahasiswa penikmat alam? Mahasiswa penggiat alam?

Dalam berkegiatan, mapala memiliki tiga visi yaitu petualangan, pengabdian pada masyarakat dan konservasi lingkungan. Visi konservasi lingkungan dan pengabdian pada masyarakat inilah yang dituntut untuk lebih ditonjolkan sehingga manfaat kegiatan kepencintaalaman bermanfaat positif bagi masyarakat dan kelestarian lingkungan. Dengan demikian maka mapala benar-benar menempatkan dirinya sebagai agen yang rela memperhatikan alam dan mengorbankan kepentingan pribadinya. Dalam prakteknya tentu manusia tidak bisa menafikkan bahwa dirinya harus mengambil manfaat dari alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi hal itupun seharusnya dilakukan tanpa mengeksploitasi alam habis-habisan.
Terlepas dari berbagai konotasi negatif yang timbul, pecinta alam mempunyai satu peran penting dalam membina generasi muda untuk peduli terhadap alam seperti kegiatan penghijauan atau aksi bersih kali. Aktualisasi peran mapala dalam merespons isu-isu lingkungan tersebut sekaligus menepis tudingan bahwa mapala hanya berkutat dengan kegiatan petualangan. Namun, dalam tataran politik, pecinta alam cenderung apolitis dalam tataran gerakan lingkungan. Secara keseluruhan pecinta alam belum memperlihatkan sebuah sinergi gerakan yang dinamis, sepertinya belum ada satu pemikiran taktis gerakan pecinta alam dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak ramah lingkungan. Lebih jauh lagi, masih sedikit aksi-aksi advokasi dari para mahasiswa pecinta alam untuk masalah lingkungan. Dalam hal ini, kebanyakan mapala masih terkesan apatis untuk melakukan advokasi misalnya bagi korban pencemaran lingkungan ataupun penolakan untuk rencana pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan. Padahal bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk membangun sebuah sinergi gerakan dari para pecinta alam baik itu mahasiswa pecinta alam, siswa pecinta alam ataupun kelompok – kelompok pecinta alam lainnya untuk masa depan lingkungan hidup, karena masalah lingkungan adalah permasalahan bersama. Harapan yang ingin dicapai tentunya adalah timbul korelasi yang positif antara banyaknya pecinta alam dengan kelestarian alam ini, bukan sebaliknya.
Konferensi tingkat tinggi diselenggarakan di berbagai negara, kebijakan sudah dicanangkan, hukum dan undang-undang telah dibuat, namun masalah lingkungan terus saja berlangsung dengan skala yang makin meningkat hingga sekarang. Kini, apa yang dapat Anda dan kita bersama lakukan untuk mengatasinya?
ini semua bohonggggggg

mapala gak ada gunanya

gak ada mapala alam juga sudah terjaga mendingan lo bubar aja dari pada lo yampah dikampus ga penting keberadaan lo.. anjing lo mapala kampus tukang mabok

Antara Mapala Fakultas Dan Mapala Universitas

Di negeri kita Indonesia ini, mungkin hampir di seluruh perguruan tingginya memiliki sebuah organisasi yang berorientasi kepada alam dan sekitarnya. Organisasi yang disebut Mapala ini biasa berdiri di setiap universitas dan sekolah tinggi di Indonesia, baik itu swasta maupun negeri. Di setiap universitas pasti mempunyai beberapa fakultas, jadi tidak salah pula kalau menyebutkan bahwa di setiap fakultas di Indonesia mempunyai organisasi yang di kenal mempunyai tahapan berat untuk menjadi anggotanya ini.
Organisasi yang dipopulerkan oleh Universitas Indonesia pada pertengahan tahun 60an ini memang bertujuan untuk mengumpulkan dan mengikat mahasiswa-mahasiswa yang paling tidak mempunyai hobi camping atau sekedar menikmati alam. Mereka para mahasiswa juga bebas memilih antara menjadi anggota mapala intern fakultas saja atau menjadi anggota mapala universitas ditempatnya berkuliah. Nah Disinilah letak perbedaannya antara mapala fakultas dan universitas. Organisasi Mapala fakultas hanya bisa menerima calon anggota mahasiswa yang berkuliah di fakultas dimana organisasi itu berdiri saja, sedangkan mapala universitas bisa menerima calon anggota mahasiswa di seluruh fakultas-fakultas di universitas mereka itu berdiri. Namun dimata umum mahasiswa sipil tetap saja kedua unsur diatas sama sekali tidak ada perbedaan. Mereka mahasiswa sipil lagi menilai kalau semua anak mapala itu…… ( isi saja titik-titiknya di komen ).
Di dunia permapalaan di Banjarmasin sendiri, konflik kedua kubu diatas sangat di pelihara oleh para anggotanya pada masa sekarang, entah bagaimana itu bisa terjadi. padahal pada kenyataannya jelas sekali disebutkan bahwa seluruh pencinta alam di Indonesia ini mempunyai kode etik yang sama, salam Lestarimunafik yang sama, dan hari-hari besar yang sama. Perbedaan yang menjadi rahasia umumnya sendiri bisa dilihat dari penyelenggaraan TWKM ( Temu Wicara Kenal Medan ) yang beberapa bulan yang lalu diselenggarakan di bumi Lambung Mangkurat ini. Betapa tidak, dijelaskan bahwa yang berhak mengikuti TWKM adalah seluruh Mahasiswa pencinta alam Indonesia, tetapi faktanya yang kemarin terjadi berbeda, peserta yang boleh mengikuti TWKM hanya anggota mapala yang bernaung dibawah organisasi mapala universitas. Sedangkan untuk peserta dengan embel-embel mapala fakultas dibolehkan mengikuti tetapi harus bersedia menghilangkan embel-embel tersebut. Hei.. Mapala fakultas kan juga mapala Indonesia. Memang pada saat Temu Wicara dilangsungkan konflik ini pernah dibahas juga, namun hasil keputusan menetapkan bahwa yang berhak mengikuti TWKM hanya anggota mapala berembelkan mapala universitas saja, bahkan katanya orang pertama yang tidak menyetujui mapala fakultas untuk mengikuti TWKM adalah seorang anggota mapala yang berembelkan mapala universitas negeri di Banjarmasin. Oke lupakanlah TWKM, disini bukan bertujuan untuk mengemis supaya bisa mengikuti event tahunan tersebut. Tetapi bukan hanya itu saja konflik kedua kubu terjadi, di salah satu universitas swasta di Banjarmasin pernah ada hampir adu pukul antara mapala universitas dan fakultasnya karena hanya saling berebutan calon anggota. Mungkin untuk lebih jelasnya tidak perlu penulis ceritakan disini.
Penulis nilai semua itu terjadi mungkin hanya karena kesalahpahaman masa lalu saja, tetapi tidak sempat diselesaikan hingga sampai sekarang, sehingga menjadi segelintir konflik-konflik yang hanya bisa ditulis sedikit seperti yang diatas. Tetapi mudah-mudahan semua mapala Indonesia bisa bersatu bersama-sama meneriakkan Salam Lestari yang munafik ciri khas mereka. Mungkin hanya itu yang dapat ditulis, tulisan selanjutnya menyusul dan silahkan tinggalkan komen anda. Terima Kasih.
Salam Rimba… HIDUP IMPAS-B!!!
Peserta Lat-Das ke-8 No. Urut 3